1. pengertian Konseling
Proses konseling pada dasarnya
dilakukan secara indifidual (between two
persons). Yaitu antara seorang konseli dan konselor, walaupun dalam
perkembangan kemudian ada konseling kelompok (group counseling). Pemecahan masalah dalam proses konseling itu
dijalankan dengan wawancara atau diskusi
antara seorang konseli dan konselor dan wawancara itu dijalankan secara face to
face. (tatap muka). Dengan urayan tersebut dapat disimpulkan bahwa konseling
merupakan bantuan yang diberikan kepada peserta didik untuk memecahkan masalah
kehidupanya dengan cara wawancara dan dengan cara yang sesuai dengan keadaan
yang dihadapi induvidu untuk mencapai kesejahteraan hidupnya. Dalam hal ini
perlu diketahui bahwa individu pada akhirnya dapat memecahkan masalah dengan
kemampuanya sendiri, dengan demikian konseli konseli tetap dalam keadaan aktif
memupuk kesanggupanya sendiri didalam memecahkan setiap masalah yang mungkin
akan dihadapi dalam kehidupanya. Dari penjelasan diatas dapat dikemukakan bahwa
konseling lebih bersifat kuratif atau korektif. (Bimo Walgito, 2010:8)
2. Pengertian Kelompok
Pada dasarnya manusia merupakan mahluk sosial yang hidup
berkelompok, yang tidak bisa hidup dari bantuan orang lain. Menurut Brodbeek
dan Lewin (dalam Sitti Hartinah, 2009:20). Mengemukakan bahwa kelompok dengan
menggambarkanya sebagai kumpulan individu-individu yang mempunyai
hubungan-hubungan tertentu, yang membuat mereka saling ketergantungan satu sama
lain dalam ukuran-ukuran yang bermakna. Menurutnya kelompok adalah untuk
melansungkan hidupnya karena dengan kelompok manusia dapat memenuhi kebutuhan ,
mengembangkan diri, mengembangkan potensi, serta aktualisasi diri.
3. konseling
kelompok (counseling Group)
Istilah
kelompok konseling sebenarnya tidak hanya digunakan di institusi pendidikan
sekolah, tetapi di indonesia hanya digunakan oleh jajaran tenaga bimbingan pada
jenjang pendidikan menengah dan perguruan tinggi. Dapat disimpulkan bahwa dalam
konseling kelompok yaitu membantu mengembangkan hubungan antar pribadi melalui
orang-orang berketerampilan sosial. Dan kelompok berfungsi sebagai laboratorium
atau lokakarya keterampilan kelompok yang efektif.
Referensi
1. Walgito, Bimo.2010.Bimbingan dan konseling studi dan karier.Yogyakarta:ANDI
2. Hartinah, Sitti. 2009. Konsep dasar bimbingan kelompok. Bandung:PT Rafika Aditama.
Referensi
1. Walgito, Bimo.2010.Bimbingan dan konseling studi dan karier.Yogyakarta:ANDI
2. Hartinah, Sitti. 2009. Konsep dasar bimbingan kelompok. Bandung:PT Rafika Aditama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar